Kesenian

Kesenian Tradisional Bali yang Belum Banyak Orang Tahu

Kepopuleran kota Bali sebagai destinasi wisata dengan kekayaan alam dan seni budayanya tak perlu diragukan lagi. Namun ternyata ada beberapa kesenian tradisional Bali yang masih belum banyak diketahui secara detail. Penasaran? Berikut ini informasi lengkapnya.

Keren! Pesta Kesenian Bali Catat 1,5 Juta Penonton - Bagian 1

Daftar Kesenian Tradisional Bali

  1. Tari Kecak

Tari Kecak memang sudah populer karena merupakan ikon kesenian tradisional Bali. Tapi, tahukah Anda detail dari pertunjukan tari ini? Tari Kecak dibawakan oleh puluhan penari pria yang duduk melingkar. Gerakan tangan mengarah ke atas sambil menyebut kata ‘cak’ berulang-ulang menjadi ciri khas prajurit ini.

Tujuan awal pementasan Tari Kecak adalah sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan dan roh leluhur dalam menyampaikan harapan. Tari Kecak juga menceritakan kisah Ramayana. Dimana saat Rama berjuang untuk menyelamatkan Shinta, Rama membantu puluhan kera untuk melawan Rahwana.

  1. Wayang Kulit Bali

Wayang kulit merupakan kesenian yang ada di berbagai daerah di Indonesia, termasuk kesenian tradisional Bali. Pertunjukan Wayang Kulit Bali digelar dengan dua tema cerita, yaitu tema hiburan dengan lawakan komedi lucu, dan tema spiritual yang sangat sakral bagi seluruh umat Hindu.

Karena keterlibatan cerita ringan dan dekat dengan masyarakat, penggemar acara ini masih menarik perhatian hingga sekarang. Orang-orang kelas bawah, menengah dan atas dinikmati.

Wayang kulit asal Bali ini dimainkan akan dalang profesional yang bercerita dengan menyenandungkan lagu-lagu khas Bali. Iringan musik alat musik tradisional Bali membuat pertunjukan semakin menarik.

  1. Arja

Arja merupakan kesenian tradisional khas bali yang susunannya hampir mirip dengan opera. Arja yang berisi cerita Panji sudah ada sejak abad ke-18 Masehi.

Opera Arja menampilkan arsitektur, nyanyian, dan dialog sesuai alur cerita. Jenis tari yang dibawakan pasti sudah tidak asing lagi di mata anda, karena tari tersebut tidak lain adalah Tari Legong atau yang biasa kita sebut tari Bali. Dimana wanita atau pria dengan pakaian adat Bali menari dengan gerakan kaku yang khas, dengan tatapan mata yang dinamis.

  1. Bondres

Berbeda dengan Arja yang bercerita tentang Panji yang dekat dengan sejarah, Bondres justru menceritakan sketsa komedi tradisional yang menggelitik perut penonton. Eksistensi kesenian tradisional Bali ini masih terlihat hingga sekarang dengan adanya grup Bondres yang terkenal di Bali. Untuk mendukung cerita komedi yang dinyanyikan, oleh karena itu para aktor Bondres kerap mengenakan kostum dan topeng lucu. Cerita yang diangkat merupakan cerita sehari-hari yang diangkat dari kalangan masyarakat.

  1. Tari Legong

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tari Legong ini biasa kita kenal sebagai tari Bali. Ternyata, Tari Legong ini sudah ada semenjak abad ke-19. Secara etimologis, kata ‘Kaki’ berarti luwes, sedangkan kata ‘Gong’ berarti gamelan.

Kesenian tradisional Bali ini menceritakan tentang kisah cinta Raja Lasem. Gerakannya luwes namun tetap dinamis dengan tenaga yang mantap dan gerakan bola mata yang menjadi ciri khasnya. Para penari Tari Legong mengenakan pakaian adat Bali berwarna emas dengan sentuhan warna merah, lengkap dengan sanggul di kepala yang dihiasi bunga kamboja dan aksesoris kipas.

Pengaruh Bentukan Kesenian Khas Bali

Provinsi Bali atau juga dikenal sebagai Pulau Dewata memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya. Kepopuleran Bali bahkan kini sudah mendunia. Siapa pun yang mengunjunginya tidak hanya menikmati pemandangan wisatanya saja, tetapi juga menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional Bali.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi terbentuknya Kesenian Bali. Bali sebagai sebuah pulau yang terletak di bagian tengah Indonesia memiliki bahasa daerah yang khas, tidak sama dengan daerah lain.

Kehidupan warganya sangat menjaga keseimbangan alam. Adapun kebudayaan yang meliputi adat dan kesenian, masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari sejarahnya. Seperti dominasi Majapahit pada abad ke-8 hingga ke-14 M, kemudian masuknya agama Hindu setelahnya melalui pedagang-pedagang India.

Agama Hindu memiliki pengaruh besar dalam pembentukan kesenian tradisional Bali. Dimana hampir semua kesenian memiliki nilai sakral, kesucian, dan unsur religi di dalamnya.

Di tengah zaman modern dengan meningkatnya sektor pariwisata, kesenian tradisional Bali tidak hanya digelar untuk upacara ritual keagamaan. Namun juga sebagai tontonan yang menghibur dan mendidik wisatawan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Back to top button