Dari Hobi yang Beri Penghasilan: Budidaya Kroto Rumahan
Dari Hobi yang Beri Penghasilan: Budidaya Kroto Rumahan. Memelihara burung menjadi kegemaran tersendiri bagi sebagian orang. Mulai burung yang dipelihara karena kecantikan bulunya, dipelihara karena kicau, atau bahkan keduanya. Memberi makanan yang tepat adalah satu perawatan yang mesti dilakukan untuk memastikan makhluk hidup golongan aves ini hidup dengan baik.
Ketika selama ini menganggap burung hanya makan buah-buahan, maka Anda salah. Sebab ada golongan burung pemakan serangga juga. Sayangnya, keberadaan kroto atau larva dari rang-rang yang semakin sulit dicari di alam bebas membuat pemelihara burung harus membelinya. Daripada membeli yang haruskan keluar banyak uang jika terus menerus, mengapa tidak mencoba membudidayakannya sendiri?
Begini Cara Budidaya Kroto Rumahan dengan Manfaatkan Barang Seadanya
Sayang pun dengan burung peliharaan, jika harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli makanannya terus-menerus tentu akan terasa berat. Alasan inilah yang kini banyak dilontarkan oleh para pembudidaya kroto yang sebenarnya juga hobi pelihara burung. Pertanyaannya kini, apa saja yang perlu disiapkan untuk membuka budidaya kroto rumahan?
Sebelum mengenal jauh mengenai apa saja yang diperlukan untuk membudidayakan kroto, akan lebih baik jika kita mengenali lebih dahulu apa itu kroto. Mengapa begitu? Sebab pada kenyataannya, masih banyak orang yang kurang tepat memahami salah satu makanan favorit burung ini. Ya. Kebanyakan dari mereka menyamakan kroto dengan semut rangrang yang jikalau menggigit serasa seperti tusukan jarum suntik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kroto yang merupakan kata dalam bahasa Jawa ini diartikan sebagai telur semut kerengga atau semut rangrang. Telur ini biasa dimanfaatkan sebagai pakan burung atau pakan ikan. Di tengah semakin sulitnya kroto dicari di alam bebas. Banyak orang membudidayakannya untuk dijual dalam toples-toples atau yang kita kenal sebagai botol plastik bening.
Harga kroto yang menggiurkan menjadi alasan berikutnya kenapa pemelihara burung banyak membudidayakan sendiri meski masih dalam skala rumahan. Benar. Harga untuk satu toples ukuran satu liter saja, kroto dihargai dengan 150 hingga 200 ribu rupiah. Nah, tertarik untuk mencobanya juga?
Langkah pertama yang dilakukan untuk budidaya kroto rumahan adalah siapkan sarangnya.
Tenang, Anda tidak perlu khawatir harus mengeluarkan banyak uang lagi sebab bisa dikatakan jika modal usaha ini sangat ekonomis. Anda bisa memanfaatkan barang-barang bekas seperti paralon, toples makanan, bambu, atau benda berongga lainnya yang memungkinkan dijadikan sarang.
Benda yang umum digunakan sebagai sarang larva rang-rang ini adalah paralon. Nah. Setelah menyiapkan paralon, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah mencari meja atau tatakan untuk meletakkan paralon. Susun paralon yang sudah diberikan daun-daun sebanyak dua hingga empat tingkat. Kemudian, pastikan bahwa kroto tak bisa keluar dengan sandarkan meja ke dinding. Dan langkah terakhir yakni dengan menebar bibit kroto ke dalam paralon. Mudah, kan?
Baca Atikel : Usaha Kerajinan Tangan dengan Untung Menggiurkan
Dimana Menemukan Bibit Kroto untuk Dibudidayakan Kembali?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kroto yang merupakan telur semut rang-rang ini bisa ditemukan di pohon-pohon yang tidak terlalu tinggi. Sayangnya, selain sukarnya kini kroto dicari, kadang pemelihara burung pun tidak miliki cukup waktu untuk mencarinya sendiri. Karena itulah, cara paling mudah adalah dengan membeli bibit kroto di penjual pakan burung terdekat.
Dan bukan itu saja, dengan membeli langsung pada penjual yang juga pembudidaya kroto. Anda pun bisa sekaligus bertanya-tanya mengenai kiat-kiat memeliharanya. Hal ini karena boleh dikatakan jika membuat kroto krasan dan berkembangbiak dengan baik di sarang buatan terbilang susah-susah gampang. Karena itulah, ibarat sembari menyelam minum air, Anda bisa bertanya mengenai pakan hingga suhu yang paling tepat untuk membudidayakannya.
Selain untuk pakan sendiri, budidaya kroto rumahan juga bisa menjadi peluang usaha dengan omset yang menjanjikan. Hal ini karena pakan burung dan pakan ikan yang satu ini merupakan komoditas yang masih terus dicari. Bukan usaha yang ada karena terkenal suatu ketika saja. Terlebih, modal yang diperlukan pun tidak besar. Bahkan, sangat kecil karena hanya diperlukan untuk membeli bibitnya saja. Sementara sarang dibuat dengan manfaatkan barang seadanya di sekitar Anda.