10+ Fakta Unik Adat Istiadat Suku Batak yang Penting Diketahui
Kesenian Indonesia – Tanah air Indonesia kaya akan warisan budaya, menjadi tempat tinggal bagi beragam suku dan etnis yang telah merawat tradisi dan keyakinan turun-temurun. Di antara keberagaman tersebut, adat istiadat Suku Batak menonjol sebagai salah satu yang paling terkenal di Indonesia.
Suku Batak, yang berakar dari Pulau Sumatra, terdiri dari berbagai sub-suku dengan ciri khas yang membedakan satu sama lain. Berikut ini ulasan lengkap tentang kebudayaan dan tradisi Suku Batak.
Fakta Menarik Tradisi dan Adat Istiadat Suku Batak
Interaksi sosial memegang peran penting yang tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak. Hal ini menjelaskan mengapa, berbeda dengan banyak budaya nenek moyang yang terlupakan seiring berjalannya waktu, adat dan tradisi Batak tetap lestari hingga kini.
1. Pernikahan Pariban
Dalam budaya Suku Batak, perkawinan pariban sebagai salah satu adat istiadat diperbolehkan sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan generasi suku. Perkawinan pariban merujuk pada ikatan antara sepupu.
Pengantin pria adalah anak biologis dari ibu yang sama dengan pengantin perempuan. Bisa juga sebaliknya, yakni pengantin perempuan adalah anak biologis dari ayah yang sama dengan pengantin pria.
2. Larangan Menikah dengan Satu Marga
Perkawinan dalam adat istiadat suku Batak biasanya menganjurkan antar-marga yang berbeda sebagai prinsip eksogami. Menikahi seseorang dari marga yang sama dianggap sebagai larangan yang kuat. Sanksi adat akan diterapkan bagi suku Batak yang melanggar aturan ini dengan menikah dalam satu marga.
3. Tradisi Mangulosi
Selanjutnya, ada tradisi Mangulosi, atau pemberian ulos, menjadi lambang kasih sayang dari yang memberikan kepada yang menerima. Dalam pernikahan adat Batak, acara mangulosi diadakan untuk kedua mempelai. Praktik Mangulosi telah disesuaikan dengan berbagai agama yang dianut di Indonesia.
4. Martarombo
Martarombo adalah sebuah adat untuk berkomunikasi suku Batak ketika bertemu dengan sesama suku Batak. Tradisi ini bertujuan untuk memperkuat ikatan kekerabatan di antara mereka dengan cara mencari hubungan kekerabatan melalui marga kedua pihak yang berkenalan.
 5. Mempunyai Beberapa Sub Suku
Menurut penulis Giyanto yang mengutip buku Tarombo Borbor Marsada, suku Batak terdiri dari 11 sub suku yang tercatat. Meliputi Batak Toba, Batak Karo, Batak Papa, Batak Angkola, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Dairi, Batak Alas, Batak Nias, Batak Gayo, serta Batak Kluet.
6. Gondang Naposo
Adat istiadat Suku Batak Gondang Naposo adalah cara tradisional mereka dalam mencari pasangan hidup, yang diikuti oleh para pemuda dan pemudi.
Pada masa lalu, jika ada anak muda yang kesulitan menemukan pasangan hidup, acara Gondang Naposo akan diadakan untuk mereka. Pemuda dan pemudi dari desa-desa lain akan berkumpul untuk melihat calon pasangan mereka.
Festival ini biasanya diselenggarakan pada bulan purnama setelah upacara Mangsar Taon, yang biasanya diadakan setelah panen besar.
7. Mandok Hata
Mandok hata adalah istilah dalam bahasa Batak yang mengacu pada kegiatan berbicara atau berdiskusi menjelang pergantian tahun. Tradisi ini sering dilakukan saat keluarga besar berkumpul.
Pembicaraan biasanya mencakup refleksi tentang tahun-tahun sebelumnya dan rencana untuk tahun-tahun mendatang, seringkali diikuti dengan saling meminta maaf. Secara konsep, ini mirip dengan budaya sungkeman dalam Islam yang dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri.
8. Mangokal Holi
Upacara Mangokal Holi saat ini semakin jarang dijumpai. Mangokkal Holi adalah adat istiadat Suku Batak penggalian dan pemindahan tulang belulang leluhur ke tempat baru sebagai bentuk penghormatan kepada mereka. Pelaksanaan upacara ini memerlukan biaya besar karena melibatkan pengorbanan hewan.
Etnis Batak meyakini bahwa roh-roh yang telah meninggal akan hidup kekal. Oleh karena itu, untuk menghormatinya, tulang belulang mereka perlu dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Cara ini melambangkan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Upacara ini juga merupakan simbol status tertinggi dalam suatu keluarga. Semakin mewah sebuah makam atau tugu, semakin jelas status marga yang memiliki makam atau tugu tersebut.
9. Tradisi Tuhor
Adat istiadat Suku Batak selanjutnya adalah Tuhor. Tuhor adalah tradisi yang umum dilakukan dalam pernikahan suku Batak. Pemberian tuhor seringkali dipandang sebagai simbol pembelian pihak perempuan oleh pihak laki-laki dalam pernikahan. Ini berupa uang yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan sebagai bagian dari proses pernikahan.
Jumlah uang yang diberikan biasanya ditentukan melalui negosiasi antara kedua belah pihak, yang sering kali dibahas saat proses lamaran. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam negosiasi jumlah tuhor termasuk kondisi sosial keluarga mempelai perempuan, kondisi ekonomi keluarga, dan faktor lainnya.
10. Ornamen Cicak dan Empat Payudara
Di beberapa rumah tradisional Batak, terdapat ornamen yang menggambarkan cicak menghadap empat payudara. Simbolisnya, cicak dianggap sebagai makhluk yang dapat hidup di berbagai tempat dan mudah beradaptasi. Ini juga menggambarkan semangat generasi Batak untuk meninggalkan kampung halaman demi mencari keberuntungan dan menetap di manapun mereka berada.
Sementara itu, empat payudara melambangkan kesuburan. Kombinasi cicak yang menghadap empat payudara mengingatkan generasi Batak yang merantau untuk selalu menghormati ibu yang telah melahirkan mereka di kampung halaman.
11.Konsep Rumah Adat Batak
Ciri khas rumah Batak Toba adalah atapnya yang melengkung, sering kali dengan tanduk kerbau yang diletakkan di ujung atas bagian depan. Sehingga, memberikan kesan rumah tersebut menyerupai bentuk kerbau. Atap yang melengkung menyerupai punggung kerbau, sedangkan tiang-tiang di bawah rumah melambangkan kaki-kaki kerbau.
Beberapa tradisi dan adat istiadat suku Batak wajib dihormati ketika berkunjung. Sebenarnya, masih banyak lagi keunikan dan hal menarik dari budaya suku Batak yang bisa Anda eksplorasi lebih lanjut ketika mengunjungi Tanah Batak secara langsung.